PMS Bisa Menjadi Penyebab Infertilitas

 Gonore | Sifilis | Klamidia | Kulit Kelamin

Meskipun ada berbagai penyebab infertilitas pada wanita, dua penyebab yang paling dapat dicegah adalah PMS. Secara khusus, Klamidia dan Gonore.

Menurut CDC, diperkirakan 1,8 juta kasus infeksi klamidia dan 18.000 kasus gonore terjadi setiap tahun di Indonesia. Sayangnya bagi wanita, penyakit ini seringkali tidak menimbulkan gejala. Selain itu, jika penyakit menular seksual ini tidak diobati, hingga 40% wanita dengan penyakit radang panggul (PID), yang kemudian dapat menyebabkan infertilitas.

Mari kita bahas masing-masing kondisi ini secara lebih rinci.



Klamidia


Infeksi klamidia adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Gejalanya seringkali ringan atau bahkan tidak ada, tetapi dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada organ reproduksi wanita.

Chlamydia ditularkan oleh pasangan yang terinfeksi melalui kontak seksual vaginal, oral atau anal. Ini juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke bayinya saat melahirkan.

Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, ini sering merupakan penyakit "diam". Mungkin tidak ada gejala sama sekali. Namun, gejalanya bisa berupa keputihan, rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil, sakit perut, mual atau nyeri saat berhubungan seksual. Gejala biasanya tidak terjadi selama 1-3 minggu setelah infeksi. Juga, wanita yang memiliki infeksi ini memiliki peluang hingga 5 kali lebih besar untuk tertular infeksi HIV.

Gonore


Infeksi gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeao. Ini juga merupakan penyakit menular seksual yang cukup umum. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan masalah serius bagi seorang wanita termasuk infertilitas.

Seperti klamidia, gonore dapat menyebar melalui kontak seksual dan dapat ditularkan dari ibu ke bayi saat melahirkan.

Gejala pada wanita seringkali ringan dan, dalam banyak kasus, tidak menimbulkan gejala sama sekali. Gejala dapat datang dalam berbagai bentuk, tetapi sering dimulai dengan rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, keputihan atau pendarahan vagina di antara periode.

Setelah memahami konsekuensi dari PMS ini, mudah untuk memahami betapa pentingnya tes PMS bagi mereka yang aktif secara seksual. Tes urin sederhana dapat dilakukan untuk menyaring infeksi ini. Tes STD ini bisa sangat penting dalam kesehatan wanita dan kesuburan mereka di masa depan.

Komentar