5 Mitos Paling Populer Tentang Penyakit Menular Seksual

Gonore | Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan 

Apa yang Anda ketahui tentang penyakit menular seksual alias PMS? Jika Anda belum pernah mengontraknya, maka Anda hanya memiliki satu pasangan, atau Anda cukup pintar untuk menggunakan perlindungan, atau Anda hanya beruntung sejauh ini!


Inilah 5 mitos tentang PMS yang mungkin bisa membantu Anda mencegahnya.

Mitos #1: Anda dapat mengetahui apakah seseorang mengidap PMS dengan melihat.

Mitos ini hampir menggelikan. Tahu apa gejala human papilloma virus (HPV) pada pria? Saya kira mungkin tidak, karena banyak pria yang mendapatkan HPV dari pasangannya tidak memiliki gejala sama sekali. Namun konsekuensinya bisa sangat serius, karena HPV menempatkan seorang wanita pada risiko tinggi terkena kanker serviks. Hal yang sama dapat dikatakan tentang klamidia, yang dapat menyebabkan kemandulan jika tidak diobati.

Jangan pernah berasumsi bahwa tidak adanya luka atau ruam berarti pasangan yang belum diuji bebas dari PMS. Selalu gunakan perlindungan, karena apa yang tidak terlihat dapat menyakiti Anda.



Mitos #2: Jika Anda mengenal pasangan Anda, Anda tidak akan terkena PMS.

Saya telah tumbuh dewasa yang aktif secara seksual dengan banyak pasangan mengatakan kepada saya terus terang, "Oh, saya tidak perlu khawatir tentang perlindungan, saya tahu pasangan saya bersih." Bagaimana? Jelas mereka berada di bawah mantra mitos pertama, di atas.

Ketika Anda aktif secara seksual dengan banyak pasangan, mengapa Anda berasumsi bahwa pasangan Anda hanya aktif secara seksual dengan Anda? Ini adalah permainan orang bodoh. Baik dites dan tetap berpegang pada satu pasangan, atau gunakan kondom.

Mitos #3: Herpes hanya bisa ditularkan ketika seseorang sedang aktif berjangkit.

PALSU. Banyak orang tidak tahu bahwa mereka telah terinfeksi herpes karena dapat memakan waktu beberapa minggu untuk bukti wabah sehingga mereka dapat menyebarkan penyakit ke pasangan lain tanpa salah satu curiga. Bahkan pasangan dalam hubungan jangka panjang harus menggunakan perlindungan jika mereka ingin memastikan bahwa virus tidak menular.

Mitos #4: PMS ditularkan melalui air mani.

PMS umumnya ditularkan melalui kontak kulit ke kulit, seperti sifilis, gonore, dan herpes. Dengan demikian, orang dapat menularkan PMS melalui seks oral, bahkan jika salah satu pasangan tidak berejakulasi ke dalam mulut pasangan lainnya.



Mitos #5: PMS terjadi pada orang lain.

Kebenaran: PMS terjadi pada semua jenis orang, dari semua lapisan masyarakat, dan pada setiap usia. Fakta bahwa populasi penderita AIDS yang tumbuh terbesar di Indonesia adalah warga lanjut usia, yang terkadang naif tentang bahaya seks tanpa kondom. Kemudian juga, pasangan yang tidak curiga dapat tertular PMS jika pasangannya melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan perselingkuhan atau pendamping.

Siapa pun Anda, berapa pun usia Anda, jika Anda curiga mengidap PMS, lakukan tes. Jika Anda tahu Anda bebas penyakit, tetaplah seperti itu dengan menggunakan perlindungan dan meminta pasangan baru untuk dites. Pertimbangkan untuk membatasi pasangan Anda juga, sehingga Anda memiliki lebih sedikit kesempatan untuk jatuh sakit.

Komentar